Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un -Telah Wafat KH Sahal Mahfuzh Kajen Pati Jawa Tengah (Rois 'Aam PBNU dan Ketua Umum MUI- lahul fatihah
Mencoba memulai, melangkah dengan sederhana menuju pemahaman yang integral. Belajar tak berhenti menuju rido dan ampunan ilahi.

Rabu, 30 Juni 2010

ILMU FARDHU 'AIN


Yang dimaksud ilmu fardhu 'ain adalah ilmu yang wajib pada setiap orang mukmin muslim untu mempelajari ilmu tersebut. Dengan demikian, siapa yang belajar mendapat pahala dan yang tidak belajar berdosa.

Pada prinsipnya, ilmu fardhu 'ain mengacu pada tiga rukun agama, yaitu iman, islam dan ihsan. Seorang mukmin muslim wajib belajar tentang keimanan, keislaman dan keihsanan.

Yang dimaksud dengan ilmu tentang keimanan adalah apa itu iman dan bagaimana cara beriman. Untuk iman ini ilmunya disebut dengan ilmu tauhid.

Yang dimaksud dengan ilmu tentang keislaman adalah apa itu islam dan bagaimana cara melaksanakan islam. Untuk islam ini ilmunya disebut dengan ilmu fiqh.

Yang dimaksud dengan ilmu tentang keihsanan adalah apa itu ihsan dan bagaimana caranya berbuat Ihsan. Untuk ihsan ini ilmunya adalah tasowwuf.

Dengan demikian, pada prinsipnya ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap mukminmuslim adalah tauhid, fiqh dan tasowwuf. Siapa yang belajar ketiga ilmu tersebut mendapatkan pahala dan siapa yang tidak belajar dia berdosa.

Dalam proses belajar tersebut, tidak disebut selesai belajar apabila telah tahu dan mengerti. Yang disebut selesai belajar adalah bila telah mengamalkan sesuai dengan pengetahuannya. Sebagai contoh, tidak selesei kewajiban belajar shalat sampai tahu aturan dan ketentuan shalat. Yang disebut selesei belajar shalat adalah apabila telah menegakkan shalat sesuai dengan aturan dan ketentuannya.

Dengan demikian, proses belajar bukan sekedar menghapal dan mendengarkan atau membaca, tapi juga berlatih dan berusaha mengamalkannya. Artinya, proses belajar adalah terdiri dari dua bagaian, yaitu berusaha tahu dan mengerti serta berusaha mengubah diri agar berkeyakinan, berperilaku, berperasaan dan berkejiwaan sesuai dengan apa yang diketahui dan dimengerti.

Selengkapnya...

Rabu, 16 Juni 2010

TRILOGI AJARAN ISLAM


Sahabat 'Umar bin Khottob r.a. meriwayatkan bahwa suatu hari para sohabat sedang duduk bersama-sama Rosululloh s.a.w. mendadak muncullah seorang lelaki yang amat putih bajunya dan mat hitam rambutnya. Lelaki itu tidak diketahui dari mana asal. Tidak ada pula di antara para sohabat yang ada saat itu yang mengenal siapa dia. Lelaki itu duduk dan menempelkan lututnya ke lutut Rosululloh s.a.w.

Lelaki itu bertanya, "Wahai Muhammad, sampaikanlah kepadaku tentang ISLAM ?"

Rosululloh s.a.w. menjawab, "Islam adalah engkau bersyahadat bahwa sungguh tiada Tuhan selain Allah dan sungguh Muhammad adalah utusan Allah, engkau menegakkan solat, engkau membayar zakat, engkau berpuasa di bulan romadon dan engkau melaksanakan hajji ke baitulloh bila engkau mampu melakukan perjalanan ke sana.

Lelaki itu berkomentar, "Engkau benar"

Sahabat 'Umar bin Khottob r.a. menyampaikan bahwa kami (para sahabat) kaget - terheran-heran - lelaki itu bertanya dan ia pula yang membenarkannya.

Lelaki itu bertanya, "Lalu sampaikan kepadaku tentang IMAN ?"

Rosululloh s.a.w. menjawab, "hendaklah engkau beriman kepada Allah, kepada seluruh malaikat Allah, kepada seluruh kitab Allah, kepada seluruh rosul Allah, kepada hari akhir dan engkau beriman kepada qodar baik dan buruk.

Lelaki itu berkomentar, "Engkau benar" Ia lalu kembali bertanya, "Sampaikanlah kepadaku tentang IHSAN ?"

Rosululloh s.a.w. menjawab, "hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya lalu jika engkau tidak melihat-Nya yakinlah bahwa sungguh Dia melihatmu"

Lelaki itu bertanya kembali, "Sampaikan kepadaku tentang hari kiamat ?"

Rosululloh s.a.w. menjawab, "Yang ditanya tengtang itu tidak lebih tahu dari yang bertanya"

Lelaki itu bertanya, "Sampaikan kepadaku tentang ciri-cirinya (kiamat) ?"

Rosululloh menjawab, "Hamba sahaya melahirkan majikanny dan engkau melihat orang yang telanjang kaki, telanjang badan, fakir lagi menggembala kambing saling meninggikan bangunan"

Kemudian lelaki itu pergi lalu suasana diam lama, sampai Rosululloh s.a.w. bertanya, "Wahai 'Umar, tahukah engkau siapa penanya tadi ?"

Aku ('Umar r.a.) menjawab, "Allah dan RasulNya yang lebih tahu"

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguh dia adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kepada kalian"

Hadis tersebut adalah riwayat Imam Muslim. Hadis inilah yang menjadi dasar para 'ulama merumuskan apa yang disebut dengan rukun agama.

Dengan demikian, pokok agama islam terdiri dari tiga hal, yaitu IMAN, ISLAM dan IHSAN.

Selengkapnya...